Kamis, 05 November 2009

ANGGOTA CHANDRA BUANA

Dari enam peserta DIKLATSAR, ternyata hanya empat orang yang berhasil menempuh ujian selanjutnya, mulai dari persami, perjalanan pendek dan perjalanan panjang. Satu anggota muda gugur karena pindah kuliah tidak lagi di jurdik Biologi (poho deui ngarana). Dan satu anggota tidak mampu memenuhi kewajiban perjalanan sebagai anggota muda. Inilah kami, para punggawa Chandra Buana :
1. Dikdik "Dik's" Kurniadi dengan NPA : BF 043 Chandra Buana
2. Dadang "Adong" Kustiawan dengan NPA : BF 045 Chandra Buana
3. Asep "Tate" Sunardi dengan NPA : BF 046 Chandra Buana
4. Ela Yulaela Paransa dengan NPA : BF 047 Chandra Buana

Satu kebanggaan bagi kami, salah satu anggota Chandra Buana menyalip Nomor Pokok Anggota (NPA) angkatan diatasnya, angkatan Elang Perkasa, yaitu Dikdik "Dik's" kurniadi. Dan setelah kami resmi menjadi anggota biasa dengan mendapat NPA, langsung diadakan MUDAT (Musyawarah Adat) berhubung saat itu tengah terjadi kegentingan karena Biocita Formica kekurangan stok leader dan 'pemerintahan' dipegang Dewan Adat dari anggota-anggota senior yang sudah beraktivitas diluar kampus. Hasil Mudat memutuskan, Dikdik "Dik's" Kurniadi sebagai Kadat.

CHANDRA BUANA

Salah Satu angkatan dari KPA Biocita Formica adalah Chandra Buana. Berawal dari pertemuan di lab kimia, saat tingkat I di jurdik Biologi IKIP Bandung (doeloe), 6 orang mahasiswa baru bersepakat untuk mengikuti DIKLATSAR KPA BIOCITA FORMICA. Mereka adalah Dikdik "Dik's" Kurniadi, Dadang 'Adong' Kustiawan, Asep 'Tate' Sunardi, Endang Suwarman, Ela Yulaela Paransa dan (poho deui ngarana).

Enam orang mahasiswa baru ini, mengikuti DIKLATSAR di gunung bukit tunggul. Dengan berbagai sukadukanya, akhirnya keenam mahasiswa baru ini berhasil menyelesaikan tahapan-tahapan DIKLATSAR. Sebelum resmi menyandang nama angkatan Chandra Buana, terlebih dahulu terjadi perdebatan sengit diantara sesama siswa perihal nama angkatan. Satu grup mengusulkan nama angkatan "Busur 115" berdasarkan pengalaman saat melalukan pemetaan mengaplikasikan IMPK/Navigasi Darat, grup ini telah melenceng jauh dari target 115 derajat, hingga nyaris masuk sarang babi hutan. sementara satu grup mengajukan usul "Banyu Mukti" berdasarkan pengalaman selama kegiatan DIKLATSAR keberadaan air selalu melimpah. Kedua grup saling mempertahankan nama usulannya dan mencari kelemahan. Pengusul "Busur 115" menganggap nama "Banyu Mukti" seperti nama sebuah kampung saja, sedangkan pengusul "Banyu Mukti" menganggap"Busur 115" akan dikenang sebagai angkatan kesasar. So ...!? Tapi kami mengedepankan persaudaraan. Tak lantas terjadi perdebatan panjang, terlebih saat itu sudah larut malam dan esok hari harus kuliah. Sebuah ilham berkelebat dalam lintasan fikiran Adong, dia usulkan untuk nama angkatan adalah Chandra Buana, berdasarkan pengalaman selama perjalanan DIKLATSAR senantiasa diterangai cahaya rembulan (romantiis pisann. euy..!). kami pun bersepakat itulah nama angkatan Kami "CHANDRA BUANA". Meskipun tidak sedikit dari senior yang "ngece" Chandra Buana terkesan ini itu, namun kami tetap teguh sekali CHANDRA BUANA tetap TSA (Tabah Sampai Akhir)


By : BF 043 Chandra Buana